Sabtu, 25 Juli 2015

Kudapan Precet Pisang Hanya Muncul Saat Ramadhan

Salah satu kudapan khas dari Banyuwangi yang hanya mucul pada ketika bulan puasa merupakan Precet Gedang. Di bahasa using, Gedang berarti Pisang yang menjadi bahan nomor satu kudapan yang berulang dijadikan makanan pembuka saat berbuka puasa.

Lilik Yuliatin (48), penjual precet gedang yang tinggal dalam Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi buat Kompas.com menjelaskan trik membuat precet gedang. Caranya sederhana, pisang dikupas lalu dikukus. Setelah dimatang dihancurkan dan cetakan khusus yang terbuat dari tempurung kelapa yang berlubang di sesi tengahnya.

"Pisang yang dikukus harus yang matang tidak yang masih muda. Seumpamanya jenisnya seluruh kalangan sini nyebutnya pisang Sobo. Selepas itu diletakkan pada wadah serta hancurkan dan tempurung yang berada lubangnya dalam bagian tengah. Nanti pisang kukus bakal tercetak semacam mi cuma saja makin besar," jelas Lilik sambil mempraktekkan cara menciptakan precet gedang.

Setelah terkumpul semacam mi, precet gedang dipindahkan di wadah selanjutnya. "Satu pisang kukus bakal jadi satu precet mirip ini. Biasanya seorang porsi diisi 2 precet gedang," ujar Lilik.

Perempuan yang telah mempunyai cucu tersebut mengungkapkan para publik precet gedang biasanya langsung merekrut menuju rumahnya sehingga dia bukan menjual keluar. Ia menjelaskan kini telah jarang orang yang berjualan makan khas seluruh kalangan Banyuwangi ini sebab biaya pisang yang cukup mahal.

Selain ini, tak dominan orang yang mempunyai cetakan tempurung kelapa yang dipakai demi membuat precet mirip miliknya. Lilik menceritakan, cetakan precet miliknya itu yaitu warisan dari neneknya. Cetakan ini diwariskan turun temurun, pada akhirnya sempat digunakan menurut ibunya, selanjutnya diwariskan kepadanya.

"Usianya sudah lebih dari 40 season," lanjut Lilik sambil menunjukkan tempurung kelapa yang berwarna hitam tersebut.

Dalam seorang hari, Lilik menghabiskan 10 sisir pisang yang dia beli juga dengan dapatkan dari kebunnya. Demi satu porsi precet pisang dia menjualnya seharga Rp 2.000 hingga Rp lima.000. Demi memanfaatkan precet gedang, berhasil dicampur juga santan yang sudah dimasak juga pandan dengan bertambahnya sedikit gula serta garam.

"Mau dinikmati saat hangat maupun dan munculnya es sama rata sebanding enaknya," kata Lilik sambil tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar